KEPEMIMPINAN DALAM PLURALISME
Sudah banyak ahli yang telah
mendefenisikan kepemimpinan dan juga telah banyak teori yang tumbuh terkait hal
tersebut. Dari teori tersebut berkembang lagi menjadi beberapa jenis dan bentuk
kepemimpinan. Kepemimpinan menurut saya adalah metode atau cara yang digunakan
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat mencapai suatu tujuan. Organisasi baik kecil maupun besar
seharusnya memiliki konsep kepemimpinan sendiri.
Kepemimpinan itu berbeda dengan
pemimpin, serta memimpin. Kepemimpinan adalah konsep sedangkan pemimpin adalah
subjek dan memimpin adalah tindakan. Oleh karena itu kepemimpjnan jauh lebih
luas dibandingkan dua hal lainnya. Konsep ini tidak hanya dimiliki oleh seorang
pemimpin, tapi semua orang, minimal untuk memimpin diri mereka sendiri. Saya
berusaha untuk menjabarkan perbedaan ini lebih dalam agar kita dapat lebih
memahami apa yang sebenarnya kita harapkan dari tiga hal ini.
Perbedaan
antara pemimpin, memimpin dan kepemimpinan
A. Pemimpin
Pemimpin adalah orang/sosok yang
menjadi poros perhatian, yang menjadi pemicu dan yang memberikan perintah,
amanah. Tidak semua orang dapat menjadi seorang pemimpin. Pemimpin memiliki
dasar atau modal yang kuat. Dasar yang mampu memikat dan menarik perhatian
orang banyak. Saat ini ada beberapa bentuk dasar atau modal untuk jadi seorang
pemimpin, antara lain ;
1.
Kemampuan
dan kapabilitasnya dalam mengerjakan sesuatu dalam bidang tertentu
2.
Pengetahuan
yang luas dan dalam
3.
Keberanian
yang menyala-nyala
4.
Karisma
yang mampu menarik perhatian orang banyak
5.
Uang
yang bermilyar-milyar
6.
Wajah
yang tampan/cantik
Dengan adanya unsure diatas seseorang
dapat menjadi pemimpin. Namun yang ada
dalam benak saya bahwa jika dalam suatu organisasi atau dalam suatu lingkup
masyarakat tidak terdapat satu orang pun yang memiliki unsure diatas, maka apa
yang akan terjadi.
Seorang pemimpin mempunyai hak atas
kekuasaan dan tanggung jawab atas keberlangsungan apa yang dipimpinnya.
B. Memimpin
Memimpin adalah tindakan yang didasari
atas keinginan sendiri untuk menjadi poros atau pemicu dari pergerakan sistem
dengan cara memberikan arahan dan perintah. Memimpin ini selalu didasari oleh
adanya motivasi
Berikut beberapa motivasi untuk
memimpin :
1.
Menginginkan perubahan
2.
Menginginkan
kekuasaan
3.
Menginginkan
kekayaan
Memimpin tidak perlu adanya bakat,
semua orang dapat memimpin namun dengan hanya memimpin belum tentu dapat
mencapai tujuan yang dinginkan semua orang yang dipimpin. Tercapainya tujuan
yang diinginkan bersama adalah keinginan semua orang dan itu dapat berhasil bukan
hanya dengan adanya seseorang yang memimpin tapi juga cara orang tersebut
memimpin.
Cara ini sangat bergantung dari
motivasi memimpin, jika diarahkan ke motivasi yang dinginkan bersama maka
tujuan bersama kemungkinan besar akan tercapai.
C. Kepemimpinan
Adalah metode atau cara yang digunakan
oleh seseorang untuk memimpin atau mempengaruhi orang lain agar dapat mencapai
tujuan. Metode ini yang sangat menentukan keberhasilan dari seseorang untuk
dapat memimpin anggotanya untuk mencapai suatu tujuan. Terdapat beberapa paham
mengenai kepemimpinan, namun saya mengangkat satu metode yang pantas untuk
diterapkan pada organisasi yang memiliki pluralism tinggi. Yaitu Kepemimpinan demokratis
Beberapa ciri dari tipe
kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
a.
Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
b.
Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi
dengan kepentingan organisasi.
c.
Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
d.
Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan
kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya
kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
e.
Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
f.
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
g.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Menjadikan tipe
kepemimpinan ini sebagai contoh untuk menunjukkan bahwa tipe inilah yang paling
pantas untuk diterapkan pada kampus kita. Kepemimpinan
yang mampu menampung semua aspirasi semua elemen mahasiswa yang ada, bukan
hanya golongan tertentu. Kepemimpinan yang mampu menjadi pengarah dalam
mencapai tujuan bersama, bukan tujuan golongan tertentu.
Timbul pertanyaan? Apakah
kepemimpinan itu timbul begitu saja atau dibentuk oleh sistem? apakah itu
anugerah Tuhan ataukah terbentuk karena lingkungan? Pertanyaan ini memunculkan
beberapa teori lagi,
1.
Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are
born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang
pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan
bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin
karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi
pemimpin.
2.
Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not
made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3.
Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan
teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan
yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan
lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis
dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Kemudian muncul pertanyaan
lain, sejauh mana kampus kita ini menuntut adanya seorang pemimpin yang baik? Apakah
sistem dikampus yaitu kepanitiaan kegiatan atau UKM sudah membentuk kaderisasi kepemimpinan yang tepat
untuk kampus kita? Sejauh mana efektifitas nya? Apakah kampus kita selalu
menunggu orang-orang yang berbakat ini untuk muncul dengan sendirinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar