Senin, 25 Juni 2012

Audit Around the Computer and Audit Through the Computer

Audit Arround the Computer.
Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual (bukan sistem informasi berbasis komputer).
Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap file program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang cukup dan daftar laporan/keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca. Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan.
Untuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (expected) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual (untuk mendapat keyakinan bahwa proses atau program komputernya sudah benar).
Disamping mungkin masalah pengetahuan auditor mengenai aspek teknis komputer atau keterbatasan lain, metode audit di sekitar komputer tersebut cocok untuk dilaksanakan pada situasi sebagai berikut :
1)       Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin) , artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2)       Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
3)       Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
4)       Sistem komputer yang diterapkan masih sederhana.
5)       Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan software yang umum digunakan, dan telah diakui, serta digunakan secara massal.
Keunggulan metode audit disekitar komputer adalah:
1.       pelaksanaan audit lebih sederhana.
2.       auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Kelemahannya adalah jika lingkungan berubah, maka kemungkinan sistem itupun akan berubah dan perlu penyesuaian sistem atau program-programnya, bahkan mungkin struktur data/file, sehingga auditor tidak dapat menilai/menelaah apakah sistem masih berjalan baik.

Audit Through the Computer
Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through thecomputer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-filile komputer pada audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software bantu) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or program source code) untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai spesifikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya.
Dalam pengujian substantif, para auditor memeriksa file/data komputer. Apabila auditor menggunakan alat bantu program audit, besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam system komputer.
Pendekatan audit langsung ke sistem komputerisasi cocok dalam kondisi:
1)       Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan meng-hasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.
2)       Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
3)       Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak
fasilitas pendukung.
4)       Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit secara visual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaatnya.
Keungulan pendekatan audit melalui komputer adalah:
1)       auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
2)       auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
3)       auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Karena pendekatan ini demikian kompleksnya, maka kelemahan pendekatan ini yaitu memerlukan biaya yang besar dan tenaga ahli yang terampil.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Compliance test dan substantive test, berikan contohnya masing?
Jawab
Compliance test
Menentukan apakah kontrol sesuai dengan kebijakan dan prosedur manajemen, jika tes kepatuhan memberikan bukti bahwa kontrol yang berfungsi dengan baik, bukti yang mendasari dianggap dapat diandalkan, dan CPA dapat mengurangi tingkat validasi dan prosedur tinjauan analitis.

Berikut tiga prosedur pemeriksaan biasanya digunakan dalam melakukan pengujian sesuai :
  • Penyelidikan personil mengenai kinerja tugasnya
  • Mengamati tindakan personil
  • Memeriksa dokumentasi untuk bukti kinerja karyawan dalam melaksanakan fungsi
Contohnya dalam kasus piutang :
a.       Teliti mekanisme pengelolaan piutang daerah dari mulai penetapan, penagihan, penerimaan pembayaran, dan pencatatan, apakah terdapat pemisahan fungsi baik desain maupun implementasinya.
b.       Teliti dasar pengenaan piutang tersebut dalam peraturan perundang-undangan dalam SKP/SKR/dasar penagihan lainnya.
c.       Teliti secara uji petik apakah kebijakan penetapan piutang dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
d.       Teliti apakah piutang daerah yang disajikan telah diverifikasi kepemilikannya.

Substantive test
Adalah tes terhadap kewajaran saldo perkiraan laporan keuangan

Prosedur pemeriksaan dalam substantive test :
ú   Inventarisasi aktiva tetap
ú   Observasi atas stock opname
ú   Konfirmasi piutang, utang dan bank
ú   Subsequent collection dan subsequent payment
ú   Kas opname
ú   Pemeriksaan rekonsiliasi bank dll
Contoh Substantive test pada piutang
1.      Lakukan pengecekan penjumlahan ke bawah (footing) dan ke samping (cross footing) daftar piutang daerah yang dilaporkan.
2.      Bandingkan saldo piutang pada neraca dengan buku besar dan daftar piutang pada tingkat pemerintah daerah dan SKPD. Apabila diperlukan, bandingkan pula buku besarnya dengan buku pembantunya.
3.      Telusuri secara uji petik piutang yang telah dicatat dalam buku besar ke buku jurnal umumnya.
4.      Lakukan pengujian secara uji petik piutang tersebut pada SKP/SKR/dasar penagihan lain dan teliti hak dan nilainya.
5.      Konfirmasi atas wajib pajak atau debitur yang dipilih secara uji petik. Apabila ada indikasi bahwa tidak memungkinkan jawaban konfirmasi diperoleh segera, minta konfirmasi dilakukan secara negatif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar